Karena Kemiskinan, Susi Pudjiastuti Desak Jokowi Basmi Judi Online

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengajukan permintaan kepada Presiden Jokowi untuk segera memberantas dan meniadakan praktik judi online.
Menurut Susi, judi online merupakan fenomena yang menyerap banyak sumber daya ekonomi dari masyarakat. Dampaknya adalah pengurangan daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air minum, dan keperluan pokok lainnya. Selain itu, praktik judi online juga dapat mengurangi dana yang dapat digunakan untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pendidikan, dan layanan kesehatan.
Susi Meminta Jokowi Berantas Judol
Pernyataan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengenai dampak negatif dari judi online telah memicu perhatian luas. Dalam cuitannya di akun media sosial X pada Sabtu, 14 Oktober 2023, Susi mengungkapkan keprihatinannya terhadap praktik judi online yang, menurutnya, telah “memiskinkan keluarga yang pas-pasan.” Dampak yang muncul sebagai akibatnya adalah masalah serius seperti kelaparan, kurang gizi, peningkatan kriminalitas, dan banyak persoalan lainnya yang meresahkan masyarakat.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak negatif dari judi online. Ia mencatat bahwa praktik judi online telah merugikan negara dengan jumlah kerugian yang mencapai Rp 160 triliun per tahun. Presiden Jokowi sendiri telah memerintahkan Budi Arie untuk memberantas judi online.
Dalam upaya memerangi judi online, Budi Arie mengumumkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengambil tindakan tegas. Mulai dari 18 Juli hingga 11 Oktober 2023, kementeriannya berhasil menutup dan menghapus 392.652 konten perjudian yang terdapat di berbagai platform media sosial. Tindakan tersebut mencakup penonaktifan situs-situs judi online dan pelacakan alamat IP yang terkait dengan praktik perjudian tersebut. Operator seluler juga telah diajak berpartisipasi dalam upaya ini.
Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa hampir 400 ribu konten judi daring telah dihapus sejak ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pada tanggal 17 Juli 2023. Jumlah ini setara dengan pencapaian pejabat sebelumnya dalam Kementerian Komunikasi dan Informatika selama satu periode pemerintahan yang jauh lebih panjang. Ia menekankan bahwa tindakan keras ini adalah langkah signifikan dalam upaya memberantas judi online di Indonesia.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang masalah judi online. Mereka melaporkan bahwa perputaran uang melalui transaksi judi online terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, nilai perputaran uang melalui judi online mencapai Rp 81 triliun, yang merupakan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Natsir Kongah, yang merupakan bagian dari PPATK, mencatat bahwa masalah ini sangat mengkhawatirkan karena praktik judi online melibatkan tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak, bahkan pelajar SD.
Selain itu, Natsir mengungkapkan bahwa jumlah laporan transaksi keuangan mencurigakan terkait judi online yang masuk ke PPATK juga meningkat pesat. Pada tahun 2021, terdapat 3.446 laporan, yang melonjak menjadi 11.222 laporan pada tahun 2022. Peningkatan ini sangat mencemaskan pihak berwenang, dan tindakan tegas harus diambil untuk mengatasi masalah yang semakin meluas ini.